Video Streaming
Video merupakan suatu media yang sangat penting untuk komunikasi
dan hiburan selama puluhan tahun ini. Pertama kali, video diolah dan
ditransmisikan dalam bentuk analog. Perkembangan di bidang komputer
telah membantu terbentuknya video digital. Salah satu penerapan video
digital yang digunakan dalam
transmisi data adalah video streaming.
Video streaming adalah
teknologi pengiriman data, video atau audio dalam bentuk yang telah dikompresi
melalui jaringan internet yang ditampilkan oleh suatu player
secara realtime. Pengguna memerlukan player yang merupakan
aplikasi khusus untuk melakukan dekompresi dan mengirimkan data berupa video ke
tampilan layar monitor dan data berupa suara ke speaker. Sebuah
player dapat berupa suatu bagian dari browser atau sebuah perangkat
lunak. Inti dari streaming adalah membagi data dan encoding,
kemudian mengirimkannya melalui jaringan dan pada saat data sampai pada
pengguna maka akan dilakukan decoding serta pembacaan data. Ciri-ciri
aplikasi streaming yaitu distribusi audio, video dan multimedia pada
jaringan secara realtime atau on demand, transfer media
data digital dari server dan diterima oleh pengguna sebagai realtime stream simultan sehingga
pengguna tidak perlu menunggu keseluruhan data di-download karena
server mengirimkan data yang diperlukan setiap selang waktu tertentu. Hal
ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan file content seketika dengan
periode buffer pendek.
Ada beberapa tipe video streaming antara lain webcast,
dimana tayangan yang ditampilkan merupakan siaran langsung (live) dan
Video on Demand (VOD), di mana tayangan yang akan ditampilkan sudah
terlebih dahulu disimpan dalam server. Faktor-faktor yang mempengaruhi
distribusi video streaming melalui jaringan antara lain : besarnya
bandwidth, waktu tunda (delay), lost packet, dan juga
teknik mendistribusikan video tersebut ke beberapa tujuan secara merata dan
efisien. (Apostolopoulos, 2002, p1).
Ada tiga cara umum yang biasa digunakan dalam menerima stream
data yaitu :
1.
Download
Pada penerimaan stream
data dengan cara download, akses video dilakukan dengan cara melakukan
download terlebih dahulu suatu file multimedia dari server.
Penggunaan cara ini mengharuskan keseluruhan suatu file multimedia harus
diterima secara lengkap pada pengguna. File multimedia yang sudah
diterima kemudian disimpan pada tempat penyimpanan yang ada di komputer.
Pengguna baru dapat mengakses video tersebut setelah berhasil menerima file
multimedia tersebut secara lengkap. Keuntungan dari penggunaan cara download
ini adalah akses yang lebih cepat ke salah satu bagian dari file
tersebut. Sedangkan kekurangannya adalah pengguna yang ingin mengakses video
tersebut harus menunggu terlebih dahulu sampai keseluruhan file
multimedia tersebut diterima secara lengkap.
2.
Streaming
Pada penerimaan video secara
streaming, pengguna dapat melihat suatu file multimedia hampir
bersamaan ketika file tersebut mulai diterima. Penggunaan cara ini
mengharuskan pengiriman suatu file multimedia ke pengguna secara
konstan. Hal ini bertujuan agar pengguna dapat menyaksikan video yang diterima
secara langsung tanpa ada bagian yang hilang. Keuntungan dari cara ini adalah
pengguna tidak perlu menunggu hingga suatu file multimedia dikirimkan
secara lengkap. Dengan demikian, penggunaan cara ini memungkinkan sebuah server untuk melakukan pengiriman siaran
secara langsung kepada pengguna.
3. Progressive Downloading
Progressive downloading adalah suatu metode hybrid yang merupakan hasil
penggabungan antara metode download dan metode streaming, dimana
video yang sedang diakses dapat diterima dengan cara download sehingga
player yang ada pada pengguna sudah dapat mulai menampilkan video tersebut
sejak sebagian dari file tersebut
diterima walaupun file tersebut belum diterima secara lengkap.
Secara umum, terdapat empat buah
komponen dari streaming yaitu :
·
Input
Sumber
dari video yang akan di-streaming. Sumber tersebut dapat berupa file video,
DVD, MPEG, dan lain-lain.
·
Encoder
Bagian
dari aplikasi server yang bertugas untuk mengubah video sumber menjadi
sebuah format yang sesuai dengan transmisi streaming, dimana format ini
umumnya memiliki tingkat kompresi tinggi sehingga dapat ditransmisikan dengan
baik pada suatu media jaringan.
·
Server
File hasil encoding kemudian didistribusikan oleh server
kepada pengguna. Pada aplikasi yang digunakan, encoder dan server
berada pada satu aplikasi yang sama yang terintegrasi satu sama lain.
·
Player / output
Player berfungsi untuk melakukan decoding terhadap file
hasil streaming dan menampilkannya pada pengguna.
Penerapan teknologi video
streaming mengharuskan dilakukannya perancangan sistem dan jaringan secara
matang untuk memungkinkan pengiriman video streaming yang berkualitas
baik. Faktor yang mempengaruhi proses video streaming pada jaringan
adalah bandwidth.
Bandwidth didefinisikan sebagai jumlah bit-bit informasi yang
melalui suatu jaringan dalam periode waktu tertentu. Bandwidth yang
tersedia di internet pada umumnya tidak dapat diketahui secara pasti dan
sangat bervariasi terhadap waktu. Besarnya bandwidth yang tersedia pada
jaringan sangat mempengaruhi proses kerja suatu video streaming. Jika
server melakukan pengiriman sebuah video dengan bit rate tinggi yang melebihi kapasitas bandwidth yang tersedia, maka akan terjadi kemacetan sehingga
paket-paket tersebut akan di-drop.
Hal ini akan menyebabkan penurunan kualitas video yang d terima.
VoIP
Pengertian VoIP
VoIP
(Voice over Internet Protocol) atau dapat juga disebut sebagai Telepon Internet
(Internet Telephony) merupakan salah satu terobosan dalam berkomunikasi secara
luas dengan biaya yang lebih murah, layanan yang lebih banyak bila dibandingkan
dengan sambungan PSTN. VoIP merupakan suatu metode digitalisasi data suara
(voice) kedalam paket-paket data untuk ditransmisikan melalui packet-switch IP
networks. Teknologi ini menjadikan media internet untuk bisa melakukan
komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara analog, seperti yang
didengar ketika berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan
dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket data secara real time. Definisi
lain VoIP adalah suara yang dikirim melalui protokol internet (IP).
Dalam
komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang
berupa PC atau telepon biasa. Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak
keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih
murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global.
Sehingga untuk hubungan Internasional dapat ditekan hingga 70%. Selain itu,
biaya maintenance dapat di tekan karena voice dan data network terpisah,
sehingga IP Phone dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Hal ini karena VoIP
dapat dipasang di sembarang ethernet dan IP address, tidak
seperti telepon konvensional yang harus mempunyai port tersendiri di Sentral
atau PBX (Private branch exchange).
Komponen
VoIP
Untuk dapat melakukan komunikasi menggunakan VoIP dibutuhkan
beberapa komponen pendukung. Beberapa komponen yang harus ada dalam VoIP, yaitu
:
a. Protocol
Secara umum, terdapat dua teknologi yang
digunakan untuk VoIP, yaitu H.323 dan SIP. H323 merupakan teknologi yang
dikembangkan oleh ITU (International Telecommunication Union). SIP (Session
Initiation Protocol) merupakan teknologi yang dikembangkan IETF (Internet
Enggineering Task Force).
b. VoIP
Server
VoIP Server adalah bagian utama dalam
jaringan VoIP. Perangkat ini memang tidak wajib ada di jaringan VoIP, tetapi
sangat dibutuhkan untuk dapat menghubungkan banyak titik komunikasi server.
Perangkat ini dapat digunakan untuk mendefinisikan jalur dan aturan antar
terminal. Selain itu VoIP server juga bisa menyediakan layanan-layanan yang
biasa ada di perangkat PBX (Private Branch Exchange), voice mail, Interactive
Voice Response (IVR), dan lain-lain. Beberapa jenis SoftSwitch juga menyediakan
fasilitas tambahan untuk dapat berkomunikasi dengan SoftSwitch lain di int
ernet. Ada beberapa SoftSwitch yang dapat anda pilih untuk membangun jaringan
VoIP sendiri, semuanya memiliki lisensi gratis. Contoh dari VoIP server ini
adalah Asterisk.
c. Soft
Switch
Telepon analog yang biasa digunakan di
rumah menggunakan teknologi Circuit Switching. teknologi ini masih digunakan
sebagai standar baku jaringan telepon di beberapa negara termasuk indonesia
meskipun jauh dari efisien. Konsep dasar penggunaan Circuit Switching yaitu
sebuah jalur komunikasi akan dibuka dan dipesan selama terjadi komunikasi.
Jalur komunikasi yang ada akhirnya menjadi eklusif dimiliki oleh dua titik yang
menggunakannya. Contoh, anda tinggal di Jakarta dan hendak menelepon kerabat
yang berada di Surabaya. Selama proses komunikasi antara anda dan kerabat
terjadi, jalur telepon dari jakarta ke surabaya adalah eklusif milik anda dan
lawan bicara. Alhasil biaya pun memebengkak karena anda harus membayar jalur
telepon tadi. Konsep berbeda ditawarkan VoIP. Seluruh data yang lalu-lalang di
Internet menggunakan konsep Packet Switching. artinya jalur yang anda gunakan untuk
berselancar di internet bukan eklusif milik sendiri. Packet Switching
memungkinkan jalur data digunakan oleh banyak pengguna. Agar tidak salah
alamat, paket data diberi identitas khusus sehingga perangkat pendukung seperti
router dapat meneruskannya (switched) ke tujuan akhir. Packet Switch menjadi
alasan utama mengapa komunikasi suara menggunakan Internet Protocol (IP)
memiliki perbedaan biaya yang jauh lebih rendah.
d. SoftPhone
(Software)
Selain berupa telepon utuh (hardware),
perangkat telepon juga bisa berbentuk software. Di dunia VoIP, perangkat ini
disebut SoftPhone. Softphone memiliki jenis yang beragam baik dari kemampuan
dan lisensi. Saat ini banyak Softphone yang disebarkan dengan lisensi gratis.
Bahkan ada yang menyediakan lisensi software gratis sekalligus layanan jaringan
VoIP -nya. SkyPe salah satu penyedia Softphone Cuma-Cuma, sekaligus layanan PC-to-PC
call yang prima. SoftPhone Skype ini hanya bisa bekerja di jaringan milik Skype.
Jika ingin membuat jaringan sendiri harus menggunakan Softphone jenis lain. Softphone
lain diantaranya adalah X-Lite, IAX-Lite, MyPhone. X-Lite merupakan softphone untuk VoIP yang berjalan
melalui protokol SIP. Selain suara, X-Lite juga bisa digunakana untuk saling
berkirim text dan video. IAX-Lite merupakan softphone yang berjalan melalui
protokol IAX. IAX merup akan protokol signaling yang dikembangkan oleh pembuat
Asterisk (IP PBX). Untuk protokol H323 dapat menggunakan MyPhone.
e. VoIP
Gateway
Gateway digunakan
untuk menghubungkan dua j aringan yang berbeda yaitu antara j aringan H.323 dan
jaringan non H.323, sebagai contoh gateway dapat menghubungkan dan menyediakan
komunikasi antara terminal H.233 dengan jaringan telepon , misalnya: PSTN.
Dalam menghubungkan dua bentuk jaringan yang berbeda dilakukan dengan
menterjemankan protokol-protokol untuk call setup dan release serta
mengirimkan informasi antara jaringan yang terhubung dengan gateway. Namun
demikian gateway tidak dibutuhkan untuk komunikasi antara dua terminal
H.323.
Prinsip Kerja
VoIP
Prinsip
kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari speaker pada
Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui Hub/
Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan internet dan akan
diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Atau bisa juga melalui
media telepon diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan
bisa diterima oleh telepon tujuan.
Untuk
Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital
yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk data
digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), kemudian
ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan
DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi
voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan kembali dalam
bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah dikendaika, dalam hal ini
dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik dan data digital
lebih tahan terhadap noise daripada analog.
Bentuk
paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan
internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer
yang terhubung ke internet, mempunyai sound card yang dihubungkan dengan
speaker dan mikropon. Dengan dukungan software khusus, kedua pemakai
komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk
hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan
utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara.
Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami
evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang
saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa
terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP
memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telepon biasa.
Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah
memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan Cuma suara saja. Bisa berbentuk tulisan
(chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video
Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan
IP Telephony yang merupakan komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk
komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan
dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum.
Kelebihan dan
Kelemahan Tekonologi VoIP
Keuntungan VoIP
·
Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung
jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang
terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
·
Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang
sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika
memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak
diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
·
Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon
biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini
menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya
membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
·
Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon
lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa
disambungkan dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa
menggunakan pesawat telepon biasa
·
Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan
menjadi jaringan yang besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP Rakyat.
·
Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal
dari PC sambung ke telepon biasa, IP phone handset
Kelemahan dari
VoIP
·
Kualitas suara tidak sejernih Telkom. Merupakan
efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan
kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi
internet yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband seperti
Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih – bahkan lebih jernih dari
sambungan Telkom dan tidak terputus-putus.
·
Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan
data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan
menggunakan VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband (lihat di poin
atas).
·
Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan
untuk disambung ke jaringan milik Telkom.
·
Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet
perlu janji untuk saling berhubungan.
·
Jika memakai internet dan komputer di belakang
NAT (Network Address Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk
membuat VoIP tersebut berjalan
·
Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP
melewati internet.
·
Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang
menghubungkan antara VoIP dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga
mahal. Diharapkan dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan
tersebut juga mulai turun harganya.
·
Berpotensi menyebabkan jaringan terhambat/Stuck.
Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada
menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan bandwidth adalah perlu
agar jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP.
·
Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan
baik akan menimbulkan kekacauan dalam sistem penomoran.
ENCODER
Encoder adalah sebuah
alat yang digunakan untuk mengubah sinyal seperti data
atau bitstream ke dalam bentuk yang dapat diterima untuk transmisi data atau penyimpanan data. Umumnya ini
dilakukan melalui suatu algoritma tertentu,
terutama jika ada bagian yang berupa digital. Dari beberapa sumber encoder
memiliki definisi yang berbeda, yaitu:
- Encoder
adalah rangkaian logika yang menerima input “n” dan output “m”, sedemikian
rupa sehingga “hanya satu masukan saja yang di aktifkan” pada setiap saat.
- Encoder
adalah sebuah rangkaian yang berfungsi untuk menterjemahkan keaktifan
salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit biner.
- Encoder
merupakan kebalikan dari decoder, yaitu memiliki saluran input dan hanya
satu saluran input yang dapat berhubungan dengan kombinasi beberapa
saluran output.
- encoder
adalah rangkaian peubah dari bahasa computer kedalam bahasa manusia.
Ø Blok
diagram encoder
Ø Gambar
rangkaian
Ø ilustrasi digital encoder
Encoder dalam contoh ini adalah encoder desimal ke
BCD (Binary Coded Decimal) yaitu rangkaian encoder dengan input 9 line dan
output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu encoder kita harus mengetahui
tujuan atau spesifikasi encoder yang diinginkan yaitu dengan :
1. Membuat
tabel kenenaran dari encoder yang ingin dibuat.
2. Membuat
persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel kebenaran menggunakan K-Map.
3. Mengimplemenstasikan persamaan
logika encoder dalam bentuk rangkaian gerbang logika digital.
MPEG2 DAN MPEG4
MPEG-2 adalah penentuan untuk sekelompok koding dan kompresi untuk audio dan video, yang disetujui oleh MPEG dan diterbitkan sebagai standar internasional ISO/IEC 13818. MPEG-2 biasanya digunakan untuk encode audio dan video untuk sinyal broadcast, termasuk satelit broadcast langsung dan televisi kabel. MPEG-2 dengan beberapa modifikasi juga format coding yang digunakan dalam film DVD komersial. Menggunakan MPEG2 perlu membayar biaya lisensi kepada pemegang paten melalui MPEG Licensing Association.
MPEG-4 menyerap banyak fungsi dari MPEG-1 dan MPEG-2
dan standar berhubungan lainnya, menambahkan fungsi baru seperti dukungan VRML
(extended) untuk perenderan 3D, file komposit berorientasi objek (termasuk
audio, video, dan VRML), dukungan spesifikasi-luar Manajemen Hak Cipta Digital
dan banyak interaktivitas lainnya.
Format MPEG-4 sangat tepat untuk memampatkan format
video yang besar,seperti .avi atau .vob karena konsep dasar dari kompresi
MPEG-4 adalah mengompres file ketika menyimpan video,lalu ketika video tersebut
diputar,codec MPEG-4 akan mengembangkan lagi ukuran file ini,jadi tingkat
penurunan kualitas video maupun audio menjadi sangat minimal dengan ukuran
kompresi file yang maksimal.
Dari penjabaran di atas jelas sekali perbedaannya,
lihat tulisan yang bergaris miring. Untuk lebih jelasnya, berikut secara kasat
mata dapat kita lihat dari receiver adalah sebagai berikut:
Receiver Mpeg2 gambar kurang bagus, agak blur dan
terkesan biasa saja, kalau kita lihat di televisi yang pake LED jelas sekali
kelihatan gambarnya sangat jelek. tetapi kalau dilihat dengan menggunakan tv
tabung, perbedaan tersebut tidak akan terasa sebab tv jenis ini hanya
meggunakan resolusi kecil sebagai penampil gambarnya.
Seiring dengan perkembangan dunia pertelevisian,
sekarang ini sudah banyak stasiun televisi yang menggunakan format video mpeg4,
seperti contoh untuk siaran televisi di Indonesia adalah: SCTV, Indosiar,
Indonesia Network, Skynindo, O Channel. Sedangkan yang masih menggunakan mpeg2
tetap saja masih banyak.
Kesimpulannya, bila anda belum dan ingin membeli
peralatan parabola sebaiknya pilih receiver mpeg4, memang dari segi harga
hampir 2 kali lipat harga receiver mpeg2 tetapi ke depannya anda akan
diuntungkan karena nggak perlu upgrade lagi dengan peralatan baru.
Dengan receiver support mpeg4 maka siaran mpeg2
pasti akan nyantol sedangkan receiver mpeg2 sampai gosong juga nggak akan bisa
dapat siaran channel dengan format video mpeg4.
Walaupun demikian, bagi anda yang sudah terlanjur
membeli receiver jenis ini nggak usah minder bro :D, ada banyak keunggulan
receiver mpeg2: rata rata receiver jenis ini mempunyai tuner yang sensitif
sehingga sangat disukai oleh teknisi parabola untuk tracking satelit. Dalam hal
blind scan, receiver mpeg2 lebih cepat dibandingkan mpeg4, daya tahan lebih
kuat dari mpeg4, receiver yang sudah mpeg4 rata rata booting lama dan gampang sekali.
perbedaan
Receiver MPEG2 dan MPEG4, berikut adalah perbedaannya :
Ø Receiver MPEG2 :
- Hanya dapat menangkap dan
menayangkan Channel dengan format video MPEG2 (seperti Global TV, Trans
TV, Trans 7,dll).
- Tidak bisa menangkap dan
menayangkan Channel dengan fotmar video MPEG4 (seperti Kompas TV, KBS
World, dll).
- Biasanya belum support HDMI.
- Tidak mudah hang/co.id.
- Tunner lebih peka dari MPEG4 (jadi
kalau mau Tracking lebih baik menggunakan receiver MPEG2 saja).
- Harga bersahabat.
- Ada yang sudah support bisskey dan
ada yang belum.
Ø Receiver MPEG4 :
- Dapan menangkap dan menayangkan
Channel dengan format video MPEG4 sekaligus dapat juga menangkap dan
menayangkan Channel dengan format video MPEG2.
- Kualitas video lebih baik dari
MPEG2.
- Sudah mendukung HDMI.
- Biasanya mudah hang/co.id.
- Tunner agak kurang peka dibanding
receiver MPEG2.
- Harga biasanya agak jauh dari
receiver MPEG2.
- Ada yang sudah support bisskey dan
ada yang belum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar